Biografi Sunan Gunung Jati


Syech Syarief Hidayatulloh dilahirkan Tahun 1448 Masehi. Ayahanda Syech Syarief Hidayatulloh adalah Syarief Abdullah, seorang dari Mesir keturunan ke 17 Rosulullah SAW, bergelar Sultan Maulana Muhamad, Ibunda Syech Syarief Hidayatullah adalah Nyai Rara Santang dan setelah masuk Islam berganti nama menjadi Syarifah Muda’im adalah Putri Prabu Siliwangi dari kerajaan Padjajaran. Syech Syarief Hidayatullah berkelana untuk belajar Agama Islam dan sampai di Cirebon pada tahun 1470 Masehi.

Profil Jamrud


Profil Jamrud

Jamrud merupakan Grup band Rock yang terlahir di Kota Bandung, Cimahi 1989 Jawa Barat. Dulu nama band ini JAM, Setelah itu diubah menjadi Jam Rock. Kemudian karena sesuatu sengketa soal nama dengan personel yang pernah gabung di Jam Rock, maka "Jam Rock" berubah menjadi "Jamrud" sampai skarang ini.

Album Jamrud di antaranya "Nekad" (1996), "Putri" (1997), "Terima Kasih" (1998), "Ningrat" (2000), "Sydney Sydney 090102" (2002), "BO 18+" (2004), "All Access In Love" (2006) dan sejumlah album kompilasi.

Formasi awal Jamrud semula terdiri atas Azis Mangasi Siagian (gitar), Ricky Teddy (bass), Agus (drum) dan Oppi (vokal). Formasi terakhir terdiri dari Azis Mangasi Siagian (gitar), Krisyanto (vokal), Ricky Teddy (bass) dan Suherman Husin (drum).

Di tengah perjalanan beberapa kali berganti personil, termasuk keluar dan masuknya Sandy Handoko dan Fitrah Alamsyah. Dengan alasan jenuh, Krisyanto mengundurkan diri pada 2008.

Setelah ditinggal Krisyanto, Jamrud pun merekrut personil baru, yakni Donald (vokal), Irwan (gitar) dan Dani (drum). Dengan formasi baru ini, mereka merilis album kesebelas dengan titel "New Performance" 2009 pada Maret 2009.

Mendekati akhir tahun 2009, tepatnya November 2009, Donald dkk merilis album the best, dengan titel "Best of The Best Jamrud". Album ke-12 ini berisi 17 lagu yang pernah jadi hits di album-album sebelumnya namun dengan aransemen baru.

Sebagai awal kembalinya Jamrud, proses pembuatan album "Best of The Best" band ini tidak kurang dilakukan di Benchmark Mastering, Sidney, Australia, dengan tata musik yang berbeda dari aslinya. "Boleh dibilang hampir 75% lagu-lagu dalam album ini kita buat baru aransemennya," kata Azis.

sejarah sepak bola indonesia





Menurut Bill Muray, pakar sejarah sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi. Saat itu, orang-orang di era Mesir Kuno sudah mengenal permainan membawa dan menendang bola yang dibuat dari buntalan kain linen. Sejarah Yunani Purba juga mencatat ada sebuah permainan yang disebut episcuro, permainan menggunakan bola. Bukti itu tergambar pada relief-relief di dinding museum yang melukiskan anak muda memegang bola bulat dan memainkannya dengan paha.

Sepak bola juga disebut-sebut berasal dari daratan Cina. Dalam sebuah dokumen militer disebutkan, sejak 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, orang-orang sudah memainkan permainan bola yang disebut tsu chu. Tsu mempunyai arti "menerjang bola dengan kaki". Sedangkan chu, berarti "bola dari kulit dan ada isinya". Mereka bermain bola yang terbuat dari kulit binatang dengan cara menendang dan menggiringnya ke sebuah jaring yang dibentangkan pada dua tiang.

Jepang pun tidak mau ketinggalan. Sejak abad ke-8, konon masyarakatnya sudah mengenal permainan ini. Mereka menyebutnya sebagai Kemari. Bolanya terbuat dari kulit kijang berisi udara.

Yang menarik, ada legenda pada abad pertengahan. Konon saat itu, seluruh desa mengikuti satu permainan bola. Bola yang terbuat dari tengkorak, ditendang satu diantara warga ke arah desa tetangga. Kemudian, oleh si penerima bola di desa itu, bola dilanjutkan ditendang ke desa selanjutnya.

SEJARAH SINGKAT PERSIJA



Pada jaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra). Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta). Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada. Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.



November 17, 2008

Bambang Pamungkas (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 10 Juni 1980; umur 28 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini dia bermain untuk Persija Jakarta di Divisi Utama Liga Indonesia dan pernah mewakili negara dalam timnas sepak bola Indonesia. Dia biasa berposisi sebagai penyerang.

Meskipun tidak terlalu tinggi (171 cm), Bambang mempunyai lompatan yang tinggi dan tandukan yang akurat. Salah satu pemain yang dikaguminya adalah rekannya dalam tim nasional, Kurniawan Dwi Yulianto.

Saat masih bermain dalam tim remaja Jawa Tengah, ia pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Haornas, sebuah kejuaraan tingkat remaja. Bambang juga pernah menjadi pencetak gol terbanyak untuk skuad Indonesia di Piala Asia U-19 Grup V, dengan 7 gol.

Penampilan pertama Bambang bersama timnas senior adalah pada 2 Juli 1999 dalam pertandingan persahabatan melawan Lituania. Bambang, yang saat itu baru berusia 18 tahun, berhasil menciptakan sebuah gol dalam pertandingan yang berakhir seri 2-2.